Ringkasan Materi E-Business Pertemuan 5

 

Pertemuan 5 

Evolusi  e-Business

A. Evolusi E-Bisnis

Menurut Loudon (2010:35), ada tiga fase perkembangan dalam dunia E-Bisnis, yaitu:

    1. Fase Inovasi (1995-200)

        Fase Inovasi memiliki beberapa ciri diantara sebagai berikut:

E-Bisnis dijalankan berdasarkan pada perkembangan teknologi(technology driven), seperti perkembangan internet, komunikasi dan pertukaran data dan lain sebagainya.
Umumnya produk-produk yang dipasarkan pada masa ini adalah produk-produk eceran, seperti yang dilakukan oleh Amazon dan ebay seperti menjual buku sampai musik mp3
Contoh : amazon.com

    2. Fase Konsolidasi (2001-2006)

        Pada fase ini E-Bisnis dijalankan berdasarkan pada aspek bisnis(bussinesdriven).
Pada Fase ini E-Bisnis tidak hanya lagi hanya sebatas inovasi teknologi yang mendukungnya, tetapi dijalankan pada perencanaan bisnis, sehingga strategi yang dilakukan ialah perpaduan antara strategi bisnis konvensional dan teknologi online yang pada umumnya disebut dengan bricks and clicks. Jadi Fase ini sangat berfokus terhadap Laba.
Umumnya produk yang dijual meliputi produk dengan eceran tinggi dan kompleks, seperti; Komputer, Handphone, dan barang elektonik lainnya.

    3. Fase Re-Invensi (2006-Sekarang)

    Pada fase ini E-Bisnis dijalankan dengan didasarkan pada pelanggan, audiens dan komunitas organisasi bisnis (customer, audience and community driven).

Dengan demikian para organisasi bisnis mulai memberikan perhatian kepada siapa sebenarnya pelanggan mereka. Jadi Fase ini tidak hanya semata-mata mengejar target penjualan atau laba tetapi juga memperhatikan faktor-faktor yang berkaitan dengan pelanggan dan target pasar mereka (pertumbuhan jaringan sosial). Pada umumnya bisnis lebih berfokus pada jasa dibanding produk fisik.

Contoh: kaskus.co.id

B. Alasan evolusi

Alasan-alasan terjadinya evolusi e-business adalah

  1. Sangat berhati-hati.
  2. Resiko lebih kecil.
  3. Benar-benar memberikan value kepada konsumen.

Menurut Martin Ada 4 tahapan evolusi yang dipergunakan :

1. Channel Enhancement

    Perusahaan konvensional yang ingin memanfaatkan internet dapat memulai dengan mempergunakan teknologi informasi sebagai kanal tambahan dan alternatif dalam menghubungkan perusahaan dengan para pelangganya. 

    Contohnya:

  • Sebelumnya dalam perbankan, nasabah harus datang menemui teller untuk melakukan transaksi perbankan, namun sekarang nasabah dapat memilih transaksi perbankan dengan fasilitas e-banking melalui internet
  • Sebelumnya dalam penjualan, pembeli harus datang langsung ke tempat untuk melakukan pembelian barang, namum saat ini pembeli dapat melakukan melalui internet

2. Value-Chaon Integration

  Menurut Michael Porter, value chain (rantai nilai) merupakan rangkaian proses atau aktivitas perubahan bahan mentah menjadi produk jadi. Karena bahan mentah yang dibutuhkan oleh perusahaan pada dasarnya merupakan output atau produk dari rangkaian rantai nilai perusahaan lain sebagai pemasoknya, maka pengintegrasian kedua rantai nilai ini akan semakin meningkatnya efesiensi dan efektivitas proses penciptaan produk secara keseluruhan.

Perusahaan dapat meningkatkan profitnya secara signifikan karena dengan kemampuan menyatukan rantai nilai dari seluruh perusahaan yang terlibat dalam sistem penciptaan produk, perusahaan dapat fokus pada kompetensi utamanya (core competencies) dan membuang proses-proses pendukung lainnya ke pihak lain(outsourching management).

3. Industry Transformation

Transformasi industri terjadi sebagai hasil dari perusahaan yang telah menyadari benar kekuatanya dan dapat memanfaatkan peluang e-bisnis yang akan ditawarkan oleh internet dan dunia maya. Tidak sedikit perusahaan yang pada akhirnya harus menggantu core bisnisnya setelah melihat kekuatan utama yang dimilikinya (core competencies) dan tingginya kompetisi di industri terkait. Beberapa contoh dari transformasi industri yang terjadi saat ini:

  • Perusahaan penerbitan buku-buku bermutu yang biasa memulai rangkaian prosesnya dari pemilihan naskah, pengeditan, penyusunan layout, pencetakan dan distribusi dapat hanya berkosentrasi pada proses pemilihan naskah saja karena proses-proses lainnya dapat dioutsourcekan ke perusahaan diindustri terkait.
  • Perusahaan penjual lagu-lagu musik melalui kaset ataupun CD yang memiliki anyak sekali toko disetiap kota dapat dengan mudah mentransformasikan dirinya menjadi portal yang dapat mencari dan meramu lagu-lagu yang diinginkan masing-masing pelanggan unikny, karena proses prodksi sampai dengan distribusi kaset atau CD dapat dilakukan oleh perusahaan lain, karena bersangkutan cukup mengetahui informasi lagu apa saja yang tersedia dipasaran dan dimana mendapatkannya.
  • Perusahaan pemberi jasi kesehatan seperti medical center dimana para dokter berkumpul untuk memberikan diagnosa kepada pasien yang datang dapat berubah menjadi perusahaan penyedia jasa akses pelayanan kesehatan melalui televisi, dalam artian kata setiap calon pasien cukup menggunakan televisi khususnya untuk dapat berkomunikasi dengan dokter yang diinginkan dimana saja dan kapan saja melalui aplikasi telemedicine.

4. Convergence

Konvergensi antara lebih dari sati industri terjadi karena dengan adanya internet perusahaan dapat secara mudah berkolaborasi dan berkooperasi untuk menciptakan produk-produk baru yang tidak mungkindapat diciptakan tanpa adanya kerja sama tersebut. Lihatlah bagaimana maraknya produk-produk inovasi baru ditawarkan di pasaran karena adanya konvergensi sebagai berikut

  • Konvergensi antara industri dengan perbankan, kesehatan dan teknologi informasi melahirkan sebuah smart card yang selain berfungsi sebagai kartu kredit dan kartu debet, dapat dipergunakan untuk menyimpan data riwayat kesehatan pasien yang akan secara langsung dihubungkan dengan program asuransi kesehatan yang ditawarkan.
  • Konvergensi antara industri telekomunikasi dan internet menghasilkan sebuah handphone yang tidak saja dapat dipergunakan sebagai internet browser.
  • Konvergensi antara industri multimedia dengan manufaktur mobil menawarkan suatu jasa kepada para pelanggan untuk melakukan pemesanan produksi mobil dengan desain, warna, karakteristik dan karakteristik lain sesuai selera masing-masing pelanggan yang unik melalui situs internet yang diperlengkapi dengan aplikasi CAD/CAM.
  • Konvergensi antara industri robotika dan pertahanan dapat menghasilkan suatu robot yang dapat menjinakkan bom dan berfungsi sebagai mata-mata institusi tertentu di negara lain.

C. Diagram Relasi e-bussiness

   Didalam dunia e-bussiness begitu banyak yang ditawarkan oleh para vendor. Berbeda dengan perkembangan aplikasi di dunia nyata yang bermula dari pake-paket aplikasi yang bersifat funsional, didunia maya beragam aplikasi e-bussiness dibangun berdasarka paradigma proses(bussiness process). Jika memperhatikan rangkaian bussiness process yang kerap ditemukan di perusahaan, dari arah hulu menuju ke hilir. Menurut Supot Chokwareepom (IBM) aplikasi e-bussiness dapat dikatagorikan menjadi 4. Cara yang paling mudah dalam memahami keempat katagori aplikasi e-bussiness ini adalah dengan mencoba bergerak dari rangkain proses kehilir menuju hulu. Alasanpendekatan tersebut dipakai adalaha karena di era bisnis modern saat ini, perusahaan berdiri karena adanya pelanggan yang membutuhkan sebuah produk atau pelayanan tertentu.

    Berdasarkan dari pendekatan tersebut, maka pada bagian hilir aka dijumpai rangkaian proses yang menghubungkan sebuah perusahaan dnegan para pelangganya. Konsep yang biasa dipergunakan dalam membangun aplikasi katagori ini adalah customer relationship management (CRM). Konsep ini mengajarkan kiat dan strategi untuk membangun dan menjalin hubungan yang efektif antara perusahaan dengan pelanggannya agar tercapailah apa yang kerap diistilahkan sebagai customer satisfaction, customer loyalty dan customer retention.

Proses-proses yang termasuk dalam proses CRM adalah

  1. Proses penanganan keluhan pelanggan
  2. Proses penanganan pesananpelanggan
  3. Proses penanganan permintaan informasi dari pelanggan
  4. Proses pengelolaan data dan informasi seputar pelanggan
  5. Proses pengelolaan kebutuhan pelanggan
  6. Proses analisa karakterisik dan perilaku pelanggan, dan lain sebagainya.

D. Jenis-jenis e-business

    Pada dasarnya dilihat dari jenisnya, E-Bisnis dibagi menjadi dua kategori umum, yaitu B to-B dan B-to-C.
Prinsip pembagian ini dilandasi pada jenis institusi atau komunitas yang melakukan interaksi perdagangan dua arah. Perkembangan dari kedua katagori umum tersebut menjadi:
1.    Business to Business (B2B)
Merupakan sistem komunikasi bisnis antar pelaku bisnis atau transaksi secara elektronik antar perusahaan yang dilakukan secara rutin dan dalam kapasitas produk yang besar.
2.    Business to Customer (B2C)
Jenis perdagangan elektronik di mana ada sebuah perusahaan (business) yang melakukan penjualan langsung barang-barangnya kepada pembeli (consumer).
Karektiristik:
  • Merek terkenal
  • Barang-barang terdigitisasi, sepertie-book
  • Harga terjangkau
  • Barang-barang yang cukup sering dicari dalam keseharian
  • Barang yang tidak dapat ditemukan dengan mudah di toko-toko tradisional
          Contoh :www.amazon.com,www.bhinneka.com, www.kerudungoriza.com
3.     Customer to Business (C2B)
4.     Customer to Customer (C2C)
      C2C merupakan salah satu modele-commerce dalam hal ini konsumen menjual secara langsung pada konsumen yang lain, atau dapat dapat juga dikatakatan sebagai transaksi jual-beli antar konsumen.
        Karakteristik:
  • Internet dijadikan sebagai sarana tukar menukar informasi tentang produk, harga, kualitas dan pelayanannya.
  • 2.Konsumen juga membentuk komunitas pengguna atau penggemar suatu produk. Sehingga jika ada ketidak puasan suatu produk, maka akan segera tersebar luas melalui komunitas tersebut. Contoh Kaskus, Facebook, Twitter, Broadcast from HP dll
5. Business to Government (B2G)
6. Government to Customer (G2C)
7. Government to Government (G2G)

Komentar

Postingan Populer